Return to site

Pembangunan LRT Memakai Teknologi Mutakhir | Equity World

· equity world,equityworld futures,PT Equityworld
broken image

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah mengunjungi lokasi proyek kereta layang atau LRT yang dibangun PT Adhi Karya. Menurut Budi teknologi precast yang mencetak rel terlebih dahulu sebelum dipasang sudah sangat canggih. Budi menilai tidak banyak negara menggunakan teknologi tersebut.

"Kita masih punya waktu kurang lebih delapan bulan, untuk menyelesaikan instalment, rolling stock dan sistemnya," papar Budi. Progres proyek kereta layang tahap 1 Cibubur-Cawang baru selesai 15 persen. Rutenya akan terbagi tiga yaitu Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas.

"Teknologi ini baru ada di beberapa negara Asia. Mungkin hanya Tiongkok, Hongkong, Singapura, Jepang kali ya, yang lain belum, Saya pikir kita lebih maju dan melompat dengan satu teknologi baru," ujar Budi di lokasi proyek kereta layang rute Cibubur-Cawang, Bekasi, Minggu (8/1/2017). Selain untuk rel kereta layang, precast bisa digunakan untuk mengalokasikan viber optic. Hal itu sangat dibutuhkan jika ingin mempercepat pembangunan LRT.

"Secara teknis dengan prestasi kurang lebih 12 persen kita memang mengharapkan bisa selesai pada pertengahan 2018 infrastrukturnya," ungkap Budi. PT Adhi Karya sebagai kontraktor sedang mempercepat pembangunan. Karena tahun ini perseroan punya target untuk memasang teknologi pelengkap LRT.

Menhub Berharap Separuh Penumpang Bogor-Jakarta Beralih Gunakan LRT | Equity World

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, jika proyek kereta cepat ringan atau light rapid transit (LRT) Jabodebek sudah beroperasi, maka masyarakat Bogor-Jakarta yang memiliki mobilitas tinggi di rute tersebut memiliki alternatif moda transportasi. Budi mengatakan, pemerintah akan mengintegrasikan berbagai moda transportasi seperti kereta api, jalan darat, kereta komuter, dan LRT untuk mobilisasi antar-kota.

Meski dapat menjadi alternatif moda masyarakat, anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nusyirwan Soejono berharap tiket yang dibanderol tidak terlalu mahal. "Kalau bisa tiketnya tidak lebih dari Rp 50.000," kata Nusyirwan.

"Harapannya dengan adanya LRT ini, Bekasi dan Bogor mendapatkan suatu solusi. Nantinya ini terintegrasi dengan MRT (mass rapid transit) yang akan jadi dalam waktu kurang lebih bersamaan," kata Budi saat meninjau proyek LRT Jabodebek tahap pertama rute Cibubur-Cawang Minggu (8/1/2017). Budi mengatakan, saat ini sebanyak 30 persen dari penumpang komuter Jabodetabek berasal dari Bogor, atau sekitar 240.000 orang.

Budi berharap sebagian atau setidaknya 50 persen bisa diangkut dengan menggunakan LRT Jabodebek.

Budi juga mengatakan, rencananya waktu antara satu kereta dengan kereta berikutnya (headway) bisa tiga menit. Artinya, setiap tiga menit sekali LRT datang. Sehingga dalam satu jam ada 20 frekuensi.

Dengan asumsi jumlah penumpang 800 orang sekali angkut, maka dalam satu jam ada 16.000 penumpang yang bisa berpindah tempat antara Bogor-Jakarta. "LRT bisa mengakomodasi. Jadi memang kereta ini pada tahap awal sampai Cibubur. Tetapi ke depan akan sampai Bogor," ucap Budi.

Direktur Utama Adhikarya Budi Harto mengatakan, untuk tahap pertama, pembangunan infrastrukturnya selesai pada pertengahan 2018. Tahap pertama proyek LRT ini terdiri dari tiga lintasan sepanjang 42,1 kilometer yakni Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas.

LRT Tahap I Diperkirakan Rampung Pertengahan 2018 | Equity World

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau progress pembangunan proyek kereta cepat ringan atau light rapid transit (LRT) tahap satu rute Cibubur-Cawang pada Minggu (8/1/). "Secara teknis prestasi (perkembangan) kurang lebih 17%. Kami memang mengharapkan infrastrukturnya selesai pada pertengahan 2018," kata Budi. Setelah infrastruktur selesai dibangun, tahap selanjutnya adalah pemasangan instalasi persinyalan, gerbong, dan sistem LRT.

Diharapkan penerbitan obligasi paling lambat bisa dilakukan pertengahan tahun 2017. Budi Harto menambahkan, untuk rute Bekasi Timur-Cawang progress pembangunan telah mencapai 12%, sedangkan untuk rute dalam kota Cawang-Dukuh Atas masih di bawah dua persen.

Diharapkan, setelah seluruh tahap selesai, LRT tahap pertama ini bisa beroperasi pada Maret 2019. Menurut Budi, salah satu faktor yang membuat pengerjaan proyek LRT Jabodebek ini cepat adalah digunakannya teknologi beton precast. PT Adhi Karya (Persero) selaku kontraktor LRT Jabodebek menggunakan beton precast untuk pembuatan "u-shape girder".

"Saya melihat apa yang dilakukan Adhi Karya baik, karena ada satu teknologi baru namanya precast, dengan bentang sampai 30 meter. Dan teknologi ini baru ada di beberapa negara Asia, mungkin hanya China, Hongkong, Singapura, Jepang," imbuh Budi. Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto menuturkan, perseroan telah mengeluarkan dana sekitar Rp 2,5 triliun untuk pembangunan proyek tahap pertama.

Proyek tahap pertama terdiri dari tiga lintasan sepanjang 42,1 kilometer yakni Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas. "Tahun ini ada rencana penerbitan obligasi Rp 7 triliun untuk pembiayaan tahap pertama 2017," kata Budi Harto.